Kalkulator Tulangan
Hitung berat tulangan, jumlah, dan jarak untuk proyek konstruksi
Menghitung kebutuhan tulangan sangat penting untuk proyek konstruksi yang melibatkan beton bertulang. Kalkulator tulangan kami membantu Anda:
- Menentukan berat total tulangan berdasarkan panjang dan jumlah
- Menghitung jumlah tulangan yang dibutuhkan berdasarkan dimensi area dan jarak
- Memperkirakan biaya material untuk proyek konstruksi
- Merencanakan kebutuhan transportasi dan penanganan
Kalkulator ini menyediakan dua jenis perhitungan utama:
- Perhitungan Berat: Masukkan panjang setiap batang dan jumlah untuk menghitung berat total.
- Perhitungan Jarak: Masukkan dimensi area (panjang dan lebar) dan jarak yang diinginkan untuk menghitung jumlah tulangan yang dibutuhkan dan berat totalnya.
Untuk menggunakan kalkulator, pilih ukuran tulangan, satuan ukuran, dan jenis perhitungan. Kemudian masukkan dimensi yang diperlukan. Kalkulator akan langsung memberikan hasilnya.
Berikut adalah ukuran tulangan standar dan berat per meternya:
Diameter (mm) | Berat (kg/m) | Luas (mm²) | Penggunaan Umum |
---|---|---|---|
6 | 0,222 | 28,3 | Tulangan ringan, sengkang, tulangan pembagi |
8 | 0,395 | 50,3 | Sengkang, tulangan ringan, wiremesh |
10 | 0,617 | 78,5 | Pelat lantai, dinding, tulangan umum |
12 | 0,888 | 113,1 | Pelat lantai, pondasi, balok, kolom |
16 | 1,578 | 201,1 | Tulangan utama balok, kolom, pondasi berat |
20 | 2,466 | 314,2 | Balok besar, kolom, pondasi berat |
25 | 3,853 | 490,9 | Struktur berat, kolom besar |
32 | 6,313 | 804,2 | Struktur khusus, beban sangat berat |
Catatan: Berat per meter dihitung berdasarkan densitas baja 7.850 kg/m³. Nilai aktual dapat sedikit bervariasi tergantung pada produsen dan standar yang digunakan.
Rumus untuk menghitung berat tulangan didasarkan pada panjang dan berat per meter:
Rumus Berat Dasar:
Berat = Panjang × Berat per meter × Jumlah
Contoh, untuk menghitung berat 10 batang tulangan D10 dengan panjang masing-masing 6 meter:
Berat = 6 m × 0,617 kg/m × 10 = 37,02 kg
Rumus Berat Teoritis:
Berat per meter tulangan secara teoritis dapat dihitung menggunakan rumus:
Berat per meter (kg/m) = π × (d/2)² × ρ
Di mana:
- d = diameter dalam meter
- ρ (rho) = densitas baja (umumnya 7.850 kg/m³)
Contoh, untuk tulangan D10:
Berat per meter = π × (0,01/2)² × 7.850 = 0,617 kg/m
Rumus Sederhana:
Rumus sederhana untuk tulangan metrik adalah:
Berat per meter (kg/m) ≈ d² / 162
Kalkulator tulangan memiliki berbagai aplikasi dalam konstruksi:
- Perencanaan Struktur:
- Perhitungan kebutuhan tulangan
- Estimasi biaya material
- Verifikasi desain struktural
- Pelaksanaan Konstruksi:
- Pemesanan material
- Kontrol inventaris
- Perencanaan pengiriman
- Pengawasan Proyek:
- Verifikasi volume pekerjaan
- Kontrol kualitas
- Dokumentasi proyek
- Manajemen Biaya:
- Perhitungan RAB
- Analisis varian biaya
- Optimasi penggunaan material
- Gunakan ukuran yang tepat: Pastikan menggunakan diameter tulangan yang sesuai dengan spesifikasi
- Perhitungkan panjang overlap: Tambahkan panjang untuk sambungan tulangan (umumnya 40× diameter)
- Pertimbangkan bengkokan: Sertakan panjang tambahan untuk bengkokan dan kait tulangan
- Periksa jarak minimum: Pastikan jarak antar tulangan memenuhi persyaratan minimum
- Tambahkan toleransi: Sediakan margin 5-10% untuk mengantisipasi pemborosan dan pemotongan
- Verifikasi spesifikasi: Gunakan berat aktual dari produsen jika tersedia
- Dokumentasikan perhitungan: Catat asumsi dan metode yang digunakan untuk referensi
- Periksa ulang hasil: Validasi hasil perhitungan dengan metode lain atau pengalaman lapangan
- Konsultasikan standar: Pastikan perhitungan sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku
Bagaimana cara menghitung berat tulangan?
Untuk menghitung berat tulangan, kalikan panjang tulangan dengan berat per meter dan jumlah batang. Rumusnya adalah: Berat Total = Panjang × Berat per meter × Jumlah. Misalnya, untuk tulangan D10 (0,617 kg/m) dengan panjang 6 meter sebanyak 10 batang: Berat = 6 m × 0,617 kg/m × 10 = 37,02 kg.
Bagaimana cara menghitung jumlah tulangan yang dibutuhkan?
Untuk menghitung jumlah tulangan yang dibutuhkan dalam suatu area, bagi panjang dan lebar area dengan jarak tulangan yang diinginkan, lalu tambahkan 1 untuk setiap arah. Misalnya, untuk area 5 m × 3 m dengan jarak tulangan 20 cm: Jumlah tulangan memanjang = (5 m ÷ 0,2 m) + 1 = 26 batang, Jumlah tulangan melintang = (3 m ÷ 0,2 m) + 1 = 16 batang. Total tulangan = 42 batang.
Apa arti kode tulangan seperti D10, D12, dll?
Kode tulangan menunjukkan diameter tulangan dalam milimeter. D10 berarti tulangan deform (ulir) dengan diameter 10 mm, D12 berarti diameter 12 mm, dan seterusnya. Tulangan polos biasanya diberi kode Ø (phi) diikuti diameternya, misalnya Ø8 untuk tulangan polos diameter 8 mm.
Berapa jarak tulangan yang ideal?
Jarak tulangan yang ideal tergantung pada kebutuhan struktural dan peraturan yang berlaku. Umumnya, jarak minimum adalah 25 mm atau diameter tulangan (mana yang lebih besar), dan jarak maksimum adalah 3 kali tebal elemen struktur atau 450 mm (mana yang lebih kecil). Untuk pelat lantai, jarak umum adalah 100-200 mm, sedangkan untuk dinding dan balok bisa bervariasi sesuai kebutuhan.
Mengapa perhitungan berat tulangan penting dalam konstruksi?
Perhitungan berat tulangan penting dalam konstruksi karena beberapa alasan: membantu menentukan biaya material dengan akurat, memastikan kebutuhan tulangan sesuai dengan desain struktural, merencanakan transportasi dan penanganan material, memverifikasi kapasitas angkat peralatan, dan memastikan kepatuhan dengan spesifikasi proyek. Perhitungan yang akurat mencegah kekurangan atau kelebihan material dan membantu mengoptimalkan biaya proyek.